Minggu, 09 Juni 2013

Membuat Game Domino Sederhana Dengan Java


public class domino{
public static void main(String args[]){
ArrayList<int []> tiles = new ArrayList<int []>();
Random gen = new Random();
for(int i=0;i<7;i++){
for(int j=0;j<7;j++){
tiles.add(new int[]{i,j});
System.out.print(“(“+ i + “, ” + j + “) “);
}
System.out.println();
}
int [][] player1_tiles = new int[7][49];
int [][] player2_tiles = new int[7][49];
int [] tile1 = null;
int [] tile2 = null;
for(int i=0;i<player1_tiles.length;i++){
tile1 = tiles.get(gen.nextInt(tiles.size())); 
tile2 = tiles.get(gen.nextInt(tiles.size()));
tiles.remove(tile1);
tiles.remove(tile2);
player1_tiles[i] = tile1;
player2_tiles[i] = tile2;
}
System.out.println(“\nTile\tPlayer 1\tPlayer 2″);
for(int i=0;i<player1_tiles.length;i++){
System.out.print((i+1) +”: \t “);
for(int j=0;j<player1_tiles[i].length;j++){
System.out.print(player1_tiles[i][j] + ” “);
}
System.out.print(“\t\t”);
for(int j=0;j<player2_tiles[i].length;j++){
System.out.print(player2_tiles[i][j] + ” “);
}
System.out.println();
}
System.out.println();
if(tile1[0]>tile2[1] && tile1[1]>tile2[1]){
System.out.println(“player 1 drops first”);
}else{
System.out.println(“player 2 drops first”);
} }}

Hasil OUTPUT nya :


DCHP ( Dynamic Configuration Host Protocol )

DCHP adalah kepanjangan dari Dynamic Configuration Host Protocol. DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DCHP harus memberikan alamat IP kepada semua computer secara manual. Jika DCHP dipasang di jaringan local, maka semua computer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dan server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protocol Bootsrapt Protocol (BOOTP).
Cara Kerja
 Karena DHCP merupakan sebuah protocol yang menggunakan arsitektur client/server maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakti DHCP Server dan DHCP Client. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa system operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 200 Server, Windows 2003 Server atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

-  DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar system operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 200 Profesional, Windows XP, Windows Vista atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini

SAMBA

    Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam satu jaringan.

  Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.


   Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD( atau UNIX lainnya) dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (session message block).

Fungsi Samba?
1. Menghubungkan antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan masin Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam jaringan Wondows.

2.  Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan.

3.  Dapat berfungsi sebagai domain controller pada jaringan Microsoft Windows.

Keunggulan Samba?
1.   Gratis atau free

2.   Tersedia untuk berbagai macam platform

3.   Mudah dikonfigurasi oleh administrator

4. Sudah terhubung langsung dengan jaringan dan jarang ditemui masalah dalam penggunaannya di  jaringan

5.   Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator

6. Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan, kecuali sever computer anda bermasalah dengan perangkat kerasnya.

7.   Mempunyai performa yang maksimal.

Senin, 29 April 2013

VLSM (Variable Lenght Subnet Mask)


Variable Length Subnet Mask ( VLSM) bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu mereka dibanding beberapa aturan umum network-wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS [yang] Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan “classless” atau VLSM rute.
Contoh :
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM,
Yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
2. tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 –> menjadi 32 ip ( /27 )
14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 –> menjadi 16 ip ( /28 )
7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 –> menjadi 16 ip ( /28 )
2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 –> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts

DESINISI LAIN

VSLM

Variable Length Subnet Mask ( VLSM) bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu mereka dibanding beberapa aturan umum network-wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS [yang] Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan “classless” atau VLSM rute.
Contoh :
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM,
, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
2. tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 –> menjadi 32 ip ( /27 )
14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 –> menjadi 16 ip ( /28 )
7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 –> menjadi 16 ip ( /28 )
2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 –> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts
jadi intinya :
terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut.
Variable Length Subnet Mask
Variable Length Subnet Mask ( VLSM) bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu mereka dibanding beberapa aturan umum network-wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS [yang] Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan “classless” atau VLSM rute.
Menurut Sejarah, EGP tergantung pada class alamat IP, dan benar-benar menukar angka-angka jaringan ( 8, 16, atau 24 bit) dibanding IP alamat ( 32 angka-angka bit); RIP dan IGRP menukar jaringan dan subnet angka-angka di 32 bit, pembedaan antara network number, subnet number, dan host number menjadi perihal konvensi dan tidak yang ditukar di routing protokol. Protokol akhir-akhir ini membawalah salah satu prefix length ( jumlah bit berdekatan dalam alamat) atau subnet mask dengan masing-masing alamat, menandakan porsi 32 bit yang sedang di-routing.
Suatu contoh sederhana dari suatu jaringan yang menggunakan variable length subnet mask ditemukan di rancangan Cisco. Ada beberapa switchl di dalam rancang bangunan, yang diatur FDDI dan Ethernet dan yang dinomori untuk mendukung 62 host pada masing-masing switch subnet; dalam keadaan yang sebenarnya, barangkali 15-30 host (printers, workstations, disk servers) secara fisik dipasang untuk masing-masing. Bagaimanapun, banyak insinyur juga mempunyai ISDN atau Frame Relay terhubung ke rumah, dan suatu subnet kecil di sana. Kantor pusat ini secara khas mempunyai sebuah router atau dua dan suatu X workstation atau terminal; mereka mungkin punya suatu PC atau Macintosh yang bekerja dengan baik. Sedemikian, mereka pada umumnya diatur untuk mendukung 6 host, dan beberapa diatur untuk 14. Hubungan titik ke titik tidak diberikan nomor.Penggunaan ” satu ukuran sesuai dengan semua” menujukan rencana, seperti ditemukan di RIP atau IGRP, setiap kantor pusat akan telah diatur untuk mendukung 62 host; penggunaan angka-angka pada hubungan antara titik lebih lanjut akan menjadi bengkak.Orang mengaturVariable Length Subnet Mask dengan mengatur router untuk menggunakan suatu protokol ( seperti OSPF atau EIGRP)yang mendukungan itu, dan mengatur subnet mask dari berbagai alat penghubung dalam ‘ alamat ip’ menghubungkan sub-command. Untuk menggunakan supernets, orang harus lebih lanjut mengaturlah penggunaan route kelas ip.
Contoh:
———–
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
2. tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 –> menjadi 32 ip ( /27 )
14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 –> menjadi 16 ip ( /28 )
7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 –> menjadi 16 ip ( /28 )
2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 –> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts
jadi intinya : terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM
———————————————————————————————————————————-
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda Dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.
Pada metoda VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingganya akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat, subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.
Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut.
———————————————————————————————————————————–
VLSM bukan hanya digunakan untuk operasi/implementasi subnetting, tapi juga supernetting (penggabungan beberapa subnet kecil menjadi subnet yang lebih besar). Karena penggabungan subnet kecil ini kadang mengakibatkan keraguan kelas dari sebuah rentang IP, maka digunakan istilah CIDR (Classless InterDomain Routing -> Istilah ini dipaksakan supaya tidak menggunakan CIR – Committed Information Rate yang sering ditemukan di Frame Relay network).
VLSM adalah metode yang digunakan dalam CIDR dalam merepresentasikan subnet mask yang digunakan. CIDR juga digunakan di IPv6 (bayangkan kalau gak pakai CIDR, berapa banyak ff:ff:ff:… yang harus digunakan untuk mewakili kemiripan 255.255…. di IPv4)
VLSM memang awalnya digunakan untuk membagi/ memecah satu subnet besar menjadi kumpulan subnet-subnet kecil demi menghindari kelebihan alamat IP publik yang tidak terpakai (wasted IP address) yang diberikan dari ISP ke client. Apalagi IPv4 memiliki jumlah yang cukup ‘terbatas’.Setelah muncul RFC 1918 (alokasi untuk private internet – alamat IP private), VLSM juga digunakan untuk tujuan yang sama. Karena untuk private IP ‘kelas’ A, B dan C menjadi jauh lebih fleksibel untuk penggunaan internal. Tapi tanpa memecah subnet menjadi subnet-subnet kecil, kecenderungan anomali jaringan komputer menjadi naik (diantaranya broadcast storm).
Representasi VLSM tidak menggunakan kumpulan 4-octet yang biasaditemukan (mis: 255.255.0.0 untuk default subnet mask kelas B), tapi VLSM membantu menerjemahkan’ angka yang digunakan menjadi kumpulan 4-octet yang digunakan untuk melakukan subnetting.
Bentuk representasinya adalah dengan menggunakan tanda ‘/’ diikuti dengan angka antara 2 – 30 (usable subnets) subnet mask 255.0.0.0 direpresentasikan dengan /8 -> hanya 8-bit pertama dari total 32-bit alamat IPv4 yang digunakan subnet mask 255.255.0.0 direpresentasikan dengan /16 -> hanya 16-bit pertama yang digunakan subnet mask 255.255.255.0 direpresentasikan dengan /24 -> hanya 24-bit pertama yang digunakan bit ‘pertama’ diarahkan kepada ‘most significant bit’ (alias dimulai dari yang paling kiri ke kanan … untuk pengertian bahasa sehari-hari)
jadi /30 merupakan representasi 255.255.255.252
/22 merupakan representasi 255.255.252.0 dst
———————————————————————————————————————————
Variable Length Subnet Mask (VLSM) adalah teknologi kunci pada jaringan skala besar. Mastering konsep VLSM tidak mudah, namun VLSM adalah sangat penting dan bermanfaat untuk merancang jaringan.
Keuntungan yang VLSM
VLSM provides the ability to subnet an already subnetted network address. VLSM menyediakan kemampuan untuk subnet jaringan yang sudah subnetted alamat. The benefits that arise from this behavior include: Manfaat yang timbul dari perilaku ini adalah:
• Efisien menggunakan alamat IP: alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
Alamat IP yang tidak disia-siakan; misalnya, Kelas C jaringan 192.168.10.0 dan masker dari 255.255.255.224 (/ 27) memungkinkan untuk memiliki delapan subnets, masing-masing dengan 32 alamat IP (30 dari yang dapat diberikan) . Bagaimana jika kita memiliki beberapa WAN link dalam jaringan (WAN link hanya membutuhkan satu alamat IP pada masing-masing pihak, maka jumlah total dua alamat IP untuk setiap link WAN dibutuhkan).
VLSM dapat dengan salah satu subnet subnets, 192.168.10.32, subnets menjadi lebih kecil dengan mask of 255.255.255.252 (/ 30). Dengan cara ini kita berakhir dengan delapan subnets hanya tersedia dua host yang masing-masing dapat digunakan pada WAN link.
30 subnets dibuat adalah: 192.168.10.32/30, 192.168.10.36/30, 192.168.10.40/30, 192.168.10.44/30, 192.168.10.48/30, 192.168.10.52/30, 192.168.10.56/30 192,168. 10.60/30.
• VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
• Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.

Sistem Terdistribusi


Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing). 
Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya.
Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.

Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena: 

Performance 
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
Distribution 
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
Reliability 
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
Incremental Growth 
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
Sharing Data/Resource 
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia 

Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu : 

1. Intranet
Jaringan(proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal didalamnya.

2. Internet
Jaringan global yang menghubungkan compute satu sama lain dan dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol. 


3. World wide web
Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet dan juga shared resources melalui URL.

4. Mobile dan sistem komputasi ubiquitous
Sistem telepon Cellular (e.g., GSM) Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak, komputer laptop, ubiquitous computing, handheld devices, PDA, etc

5. Sistem terdistribusi multimedia
Biasanya digunakan pada infrastruktur internet
-Karakteristik
Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time
-Video, audio, text Multicast
Contoh:
- Teleteaching tools (mbone-based, etc.)
- Video-conferencing
- Video and audio on demand

6. Sistem telepon seperti ISDN, PSTN
7. Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan
8. Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.

Karateristik SisTer (Sistem terdistribusi)
         • Concurrency: Beberapa komputer dapat berjalan sekaligus dengan tugas yang berbeda
                  – Sinkronisasi dan koordinasi dengan message  passing
                  – Sharing resources
                       Contoh: WEB diakses oleh bnyk orang
                   – Masalah umum dalam sistem concurrent
                        -Deadlock
                        -Komunikasi yang tidak handal

         • No global clock: Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global
            state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency)
         • Independent failure: kegagalan komputer/jaringan bisa terjadi kapan saja

PROXY


Proxy saat ini menjadi hal yang sudah umum bagi pengguna internet. Pengguna internet, khususnya di tanah air memang sudah semakin banyak dan semakin mengerti tentang internet. Proxy ini adalah salah satu bentuk layanan internet yang memudahkan aktivitas berselancar di dunia maya yang mana sudah menjadi budaya dalam berbagai bidang kehidupan manusia dewasa ini. Pengertian proxy adalah suatu server yang menyediakan layanan untuk meneruskan setiap permintaan kita kepada server lain di internet. Dengan proxy, maka identitas komputer anda berupa IP menjadi tersembunyi dikarenakan yang dikenali server yang direquest adalah IP dari server proxy anda. Proxy ini pada umumnya digunakan untuk kegiatan menyembunyikan identitas atau untuk menghindari pemblokiran akses ke suatu server.
pengertian proxy
Penggunaan jejaring sosial adalah salah satu contohnya. Banyak pekerja kantoran dan mahasiswa yang tidak bisa mengakses jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter di lingkungan kantor atau kampus jika menggunakan koneksi gratis dari tempat tersebut. Hal ini merupakan kebijakan dari pemilik koneksi, dalam hal ini kantor dan kampus supaya tidak adanya penyalahgunaan atau pecahnya konsentrasi bekerja dan belajar karena sibuk berjejaring sosial. Untuk mengakali pembatasan itu, maka digunakanlah proxy, dimana akan terlihat dari server kantor yang mengatur lalu lintas data, request yang anda lakukan adalah menuju server proxy, bukan server Facebook atau Twitter sehingga tidak akan ada pembatasan akses.
Dengan menggunakan proxy, maka topologi jaringan anda berubah. Semua paket data dari komputer anda tidak langsung menuju server yang diinginkan, namun menuju server proxy. Gambarannya adalah sebagai berikut:
Request/Permintaan
Komputer anda => Router Kantor/Kampus => Proxy => Server yang dituju
Reply/Tanggapan
Server yang dituju => Proxy => Router Kantor/Kampus => Komputer anda
Oleh karena hal ini, router kantor tidak mengerti bahwa sebenarnya paket data yang anda kirim menuju server lain, bukan proxy.
Selain itu, internet memiliki banyak kegunaan yang iantaranya bergaul di jejaring sosial, jual beli online, mencari lowongan pekerjaan, berbagi pengetahuan, ngeblog, mendownload file audio dan video, kuliah online dan lain sebagainya. Namun ada kalanya beberapa pengguna mengalami gangguan pada koneksi, terutama pada IP yang digunakan. Ada suatu keadaan dimana IP yang digunakan ditolak oleh suatu server karena berbagai hal. Salah satu cara untuk tetap bisa mengakses server tersebut adalah dengan menggunakan proxy. Ini adalah keuntungan proxy secara eksternal yang mana server yang anda tuju tidak mengetahui alamat IP anda yang asli. Alamat IP yang terdeteksi pada server yang dituju adalah alamat IP dari proxy, bukan milik anda karena secara teknis anda “diwakili” oleh proxy. Oleh karena itu server yang dituju tersebut mengijinkan anda untuk mengaksesnya.

DNS Server

Pengertian dns server adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, Domain Name System atau DNS server berdedikasi komputer yang memiliki sistem operasi jaringan dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan nama host (nama komputer) ke alamat IP dan sebaliknya. DNS Server berdasarkan pengertian dns server di atas yang digunakan di seluruh dunia dan membantu saat mengakses internet dan mengunjungi website. Setiap Internet Service Provider atau ISP memiliki DNS server sendiri yang menerima permintaan resolusi nama dari pelanggan itu ISP dan menyelesaikan nama host yang diminta ke alamat IP yang berhubungan. pengertian dns server penting untuk dipahami karena semua situs (yang berada di server masing-masing) yang hadir di Internet dapat dihubungi hanya melalui alamat IP yang berhubungan. Namun, kenyataannya adalah bahwa hal itu hampir mustahil bagi manusia untuk menghafal alamat IP dari semua situs yang tersedia di seluruh dunia. Ini agak lebih mudah bagi orang untuk mempelajari nama-nama situs dibanding dengan alamat IP.
pengertian dns server

Ketika pengguna mengetik nama-nama situs di adress bar web browser  (misalnya Internet Explorer), harus ada beberapa metode untuk menyelesaikan nama ke alamat IP yang berhubungan dalam rangka untuk membangun komunikasi antara komputer meminta dan server di mana website berada. Ini resolusi nama ini dilakukan dengan bantuan DNS server.

pengertian dns server Dimana DNS Server Terpasang dan Dikonfigurasi

DNS adalah roll server yang administrator terinstall sistem operasi jaringan . Sebagaimana disebutkan di atas mengenai pengertian dns server , setiap ISP memiliki DNS server sendiri. Juga, ada beberapa root DNS server yang tersedia di Internet. Selain menggunakan DNS server untuk berkomunikasi dengan komputer di Internet, dns server juga dipasang di jaringan area lokal di mana terdapat beberapa komputer terhubung satu sama lain.
Tidak seperti jaringan kecil, di mana menghafal alamat IP dari komputer lebih mudah karena jumlah  komputer yang terbatas, dalam lingkungan LAN besar itu menjadi penting untuk memiliki server DNS (baca ulang pengertian dns server) untuk menyelesaikan nama host ke alamat IP yang berhubungan. Hal ini karena tidak praktis untuk menghafal alamat IP dari beberapa komputer. Hal ini menjadi lebih menantang jika alamat IP diberikan secara dinamis melalui server DHCP dan cenderung untuk mengubah setiap saat. Karena nama host yang lebih user-friendly, menjadi lebih mudah bagi pengguna untuk mengingat mereka dan mengakses komputer remote menggunakan nama host mereka. Dalam kasus ini DNS server membantu dengan memecahkan nama host diminta untuk alamat IP mereka.

Query DNS dibagi menjadi dua kategori

Iteratif Query – Dalam iteratif permintaan DNS, pengertian DNS server diatas adalah dns server berkomunikasi dengan semua server DNS untuk mendapatkan referensi dari hop berikutnya untuk mencapai host tujuan. Sebagai contoh jika server DNS A ingin berkomunikasi dengan host Z, A akan mengirim berulang query ke server DNS B yang akan memulihkan kembali dengan referensi DNS server C. A maka akan mengirimkan permintaan ke C lagi akan memulihkan kembali dengan referensi DNS server D dan seterusnya. Iterasi ini menjalankan nya A mendapatkan alamat IP dari Z. Dalam jenis permintaan, itu adalah A yang bergerak ke sana kemari dan mengambil semua rasa sakit untuk menyelesaikan nama host ke alamat IP yang sesuai. Dalam kebanyakan kasus, berulang permintaan dikirim dari satu server DNS ke server DNS lain pengertian dns server.
Query Rekursif – ini jenis query sebagian besar diprakarsai oleh komputer client DNS. Ketika komputer klien DNS mengirimkan permintaan ke server DNS untuk resolusi nama, server DNS inisiat berulang query untuk menyelesaikan nama host permintaan ke alamat IP-nya. pengertian dns server Setelah nama host diselesaikan, server DNS ke depan hasil akhir (alamat IP dari host yang diminta) ke komputer client DNS. Karena komputer klien DNS mengirimkan query server DNS dan menerima jawaban akhir dari itu, permintaan diprakarsai oleh komputer klien DNS disebut permintaan rekursif.

Konsep Sistem Client Server


Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di pertengahan tahun 1980 an. Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server. Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Skema Sistem Client-Server
Komponen dan Fungsi Sistem Client Server
Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar 2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN (Metropolita Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Sebuah database dan program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processor, LAN dan Server seperti pada gambar 3.
Gambar-2 Host Sistem dan Sistem Client Server
User
User disini adalah end user yang mengakses client untuk mendapatkan sebuah layanan. End user bisa saja seorang manager perusahaan, professional, karyawan di sebuah perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau perdagangan disebut dengan client, tapi client ini adalah manusia, jangan dibingungkan dengan istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat kita katakan sebuah user atau end user adalah ketika melakukan proses akhir menggunakan sistem client server.
Gambar 3. Komponen Sistem Client Server
Client
Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan applikasinya digunakan bersamaan. Applikasi disini termasuk didalamnya adalah pemroses pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau sharing resource seperti sistem image processing, sistem optical character, sistem advance grafic processing, plotter warna, atau sebuah printer. Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari berbagai vendor yang ada. Untuk memfasilitasi query pemprosesan dari client, sebagian besar sistem client server menggunkaan Structured Query Language (SQL) yang merupakan struktur bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database relationalnya adalahstandar de facto untuk hampir sebagian besar sistem client server. Salah satu komponen terpenting sistem client server adalah User Interface (UI), yang digunakan user untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi untuk end user yang bukan programmer sangat dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan Graphical User Interface (GUI) untuk end user karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak hanya digunakan untuk menggantikan akses perintah pemprograman tapi juga digunakan untuk grafik, voice, video, animasi, untuk selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.
Network dan Transmisi
Server dan client dapat terkoneksi dengan sebuah media transmisi. Media transmisi ini dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan media ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan enterprice network lebih besar dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh operasi dan pertukaran informasi yang heterogen melalui berbagai perangkat software dalam jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam melakukan pertukaran baik komponen dan software yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Dengan interoperability baik vendor dan customer akan mendapatkan keuntungan.
Interoperability memberikan dampak pada arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar proprietary dan tidak terbuka dengan vendor lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih ke OSI yang di standarkan oleh ISO (International Standards Organization). OSI banyak di gunakan di Eropa namun kurang berkembang di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang kemudian di dukung oleh Unix User Group.
Servers
Konektivitas adalah hal yang terpenting namun bukan satu-satunya faktor untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol software, menjalankan program applikasi, dan mengakses database dengan mudah dan cepat. Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah Server harus mendukung spesifikasi yang mendukung resource sharing seperti Network Server Operating System, Multiple User Interface, GUI (Graphic User Interface), dialog oriented cleint – server languange seperti SQL dan database arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah negara namun sudah antar negara yang membutuhkan interkoneksi yang tinggi.
Beberapa software dapat diperoleh dari vendor atau software house. Software tersebut bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC server centric. Namun selain semua hal yang tersedia pada paket software tersebut tetap dibutuhkan in house sofware development. Juga perlu untuk mengintegrasikan sistem client server dengan sistem informasi yang telah ada dan menggunakan sistem tersebut tidak hanya sebagai end user tapi juga bekerja diantara group end user.
Server melakukan pemprosesan mirip dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server tidak mempunyai User Interface karena didesain untuk networking, memproses database dan memproses applikasi. Pembeda antara pemrosesan client dan server ada pada tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat bertindak sebagai repository dan penyimpanan informasi dalam kasus pada file server. Tipe dari Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server harus mampu melakukan multitaskting (membentuk multi fungsi secara simultan), menggunakan multiple operating system, lebih portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu respon yang cepat untuk melakukan teleprosesing. Dengan kapabilitas seperti itu menjadikan server memiliki harga yang relatif mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :
  1. Network Management
  2. Gateway function termasuk akses keluar dan e-mail publik
  3. Penyimpanan
  4. File Sharing
  5. Batch processing
  6. Bulletin Board access
  7. Facsimile transmission
Pemrosesan Database
Beberapa prinsip pemrosesan data pada server termasuk didalamnya adalah integritas, sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan data yang di kendalikan dan kelola dengan securiti yang baik, dan recovery data dapat dilakukan jika terjadi kegagalan sistem.
Beberapa data management dilakukan secara otomatis. Biasanya dilakukan oleh DBMS yang berada di Server yang mengontrol akses diantara pemprosesan multiple sistem dan mengintegrasikan akses data melalui network management.
Pemrosesan Applikasi
Data digunakan oleh program applikasi yang mana sebagian besarnya berada di server. Ada beberapa applikasi client server yang disediakan oleh vendor. Tools applikasi ini menjadikan pengembangan sistem client-server menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi client-server dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni :
  1. Fungsi pemprosesan didistribusikan diantara client dan server. Porsi dari client dijalankan oleh end user dengan menggunakan bahasa pemrograman database seperti SQL yang memberikan semacam request data dan kemudian mengekstrak data tersebut dari lokasinya dimana semua proses tersebut dikontrol oleh sistem operasi.
  2. UI dan GUI menjadi lebih sering digunakan karena tingkat kemudahan penggunaan menjadi lebih penting.
  3. Digunakannya Advance networking seperti LAN
  4. Code generator juga digunakan, Metodelogi Objeck Oriented akan menambah tingkat penggunan.
  5. Tools pengembangan seperti SQL Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView, Oracle menjadi sangat diperlukan
Ketika sebuah applikasi diproses dan permintaan akan data dilakukan oleh client, maka hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari applikasi tersebut dapat saja dilakukan perubahan bentuk untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh end user melalui UI (User Interface). Diagram skematik pendekatan client server ditunjukan pada gambar 4.
Gambar 4- Applikasi Sistem Client Server
Keuntungan Sistem Client Server
  1. Mengurangi tanggung jawab dan biaya overhead
  2. Kontrol biaya operasional dan pengembangan yang lebih mudah
  3. Waktu respon yang lebih baik dalam pemrosesan.
  4. Akses data yang lebih besar bagi perusahaan. Sistem Client server mengamankan transaksi data dan menyimpannya pada server untuk kemudian dapat di sharing, dimanipulasi, dianalisa secara lokal.
  5. Memungkinkan pendistribusian proses dari tersentralisasi menjadi desktop computing
  6. Menawarkan kooperatif prosesing antara individu dan group antar departemen, geografis dan zona waktu.
  7. Rewriting software pada sistem client server memberikan keuntungan untuk mendapatkan sistem yang terintegrasi dan memberikan efisiensi.
  8. Menawarkan friendlu interface pada end user khususnya pada knowledge worker dan customer.
  9. Keterlibatan yang lebih untuk end user pada implementasi IT.
  10. Arsitektur terbuka dan sistem terbuka memberikan fleksibilitas dalam memilih konfigurasi hardware yang berbeda, network, dan DBMS dari berbagai vendor.
Hambatan Implementasi Sistem Client Server
Organisasi
  1. Skill personel yang kurang memadai untuk implementasi sistem client server.
  2. Anti perubahan terhadap teknologi baru.
  3. Biaya konversi
  4. Membutuhkan koordinasi dan kontrol yang lebih pada end user.
Teknologi
  1. Membutuhkan infrastruktur LAN dan WAN
  2. Skill dan peralatan yang belum memadai
  3. Belum adanya pemahaman dan pengalaman dalam merencanakan sistem client server
  4. Tidak tersedianya produk dan tools pengembangan sistem client server
  5. Sedikitnya applikasi client server
  6. Sedikitnya standar nasional dan internasional untuk sistem client server.